Senin, 17 April 2017

Bagaimana cara memainkan alat musik melodis


                                                          Bermain Alat Musik Melodis

Alat musik di Indonesia sangat beragam sekali, karena Indonesia terdiri dari berbagai macam adat dan budaya. Di setiap daerah mempunyai alat musik masing-masing. Alat musik yang popular digunakan anak-anak saat ini yaitu, recorder, pianika, piano, angklung dll.

A.    Recorder
Recorder merupakan alat musik melodis yang sumber bunyinya berasal dari tekanan udara (aerophone) dan dimainkan dengan cara ditiup.
Rekorder atau seruling umum digunakan untuk pengajaran disekolah, rekoder yang sering dipakai adalah recorder sopran, disamping recorder sopran ada juga recorder sopranino dan recorder alto. Recorder sopran mempunyai wilayah suara dari c’ (semua lubang ditutup semua ) , tetapi untuk nada tinggi hampir dapat dipastikan bunyinya disonan sekali. Recorder termasuk alat muzik melodis bukan ritmis (pengiring) dan akan dibahagi menjadi 2 kumpulan yaitu individu & kelompok.

1.    Cara memainkan recorder
Hal pertama yang harus kamu siapkan yaitu alat musik recorder. Kemudian, ikuti petunjuk berikut.
a.       Letakkan jari pada lubang recorder.
b.      Pastikan lubang tertutup rapat, kemudian tiuplah recorder perlahan-lahan. Tiupan harus rata. Jika tiupannya terdengar melengking berarti lubang recorder belum tertutup rapat.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memainkan Recorder, yaitu:
a.    Tangan kiri memegang seruling bagian atas dengan posisi jari:
1)    Ibu Jari menutup lobang Oktaf
2)    Jari Telunjuk menutup lobang 1
3)    Jari Tengah menutup lobang 2
4)    Jari manis menutup lobang 3

b.    Tangan kanan memegang recorder bagian bawah, dengan posisi jari:
1)    Jari  Telunjuk menutup lobang 4
2)    Jari Tengah menutup lobang 5
3)    Jari Manis menutup lobang 6
4)    Jari Kelingking menutup lobang 7






Gambar : penekanan jari terhadap lubang recorder

c.    Untuk menghasilkan nada tinggi, lobang oktaf yang ditutup dengan Ibu Jari tengan kiri, dibuka ½ hingga ¾.
d.    Kepala tegak dan bahu wajar (tidak tegang)
e.    Dada membusung dan kedua belah siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan
f.    Sumber tiupan diletakkan diatas bibir bagian bawah, bibir bagian atas menyentuh sumber tiupan dengan wajar.
g.    Jangan memasukkan bagian kepala Recorder (sumber tiupan) terlalu dalam sehingga menyentuh gigi, dan jangan digigit.
h.    Tehnik Pernafasan dan Tiupan
Bernafas yang baik sama seperti kita bernyanyi yaitu menggunakan pernafasan diafragma. Untuk menghasilkan tiupan yang bagus ucapkan seperti kata ”THU”. Tiupan harus rata jangan terlalu kuat meniup sehingga memekakkan telinga. Biasanya nada do (c’) adalah yang paling susah dibunyikan.

i.    Tuning Pada Recorder (melaras)
Recorder bisa di laras (disesuaikan nadanya bila terdengar agak fals) tetapi biasanya naik turunnya nada tidak sampai ½ nada. Untuk melaras Recorder bisa dengan menarik bagian kepala atau ekor dari recorder dengan menyamakan bunyinya pada stem fluit, garputala atau keyboard.


 Cukup mudah kan?? Nanti kalian bisa mencoba di rumah masing-masing.

B.    Pianika
Pianika adalah alat musik tiup kecil sejenis harmonika, tetapi memakai bilah-bilah keyboard yang luasnya sekitar tiga oktaf. Pianika dimainkan dengan tiupan langsung atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut. Umumnya pianika dimainkan sebagai alat pendidikan di sekolah.

Pianika tergolong alat musik tiup. Dalam bermain musik pianika dapat digunakan untuk memainkan melodi pokok, kontra melodi, bila memungkinkan dapat juga untuk mengiringi lagu.
Dalam pianika terdapat 2 tuts, yaitu :
1.    Tuts putih berfungsi untuk memainkan nada-nada pokok/asli
2.    Tuts hitam berfungsi untuk memainkan nada-nada kromatis.


Dalam memainkan alat musik pianika, tangan kiri memegang pianika dan tangan kanan menekan untuk memainkan melodi lagu, sedangkan mulut meniupnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bermain alat musik pianika adalah :
1.    Memainkan dengan lima jari, setiap jari mempunyai tugas untuk menekan tuts-tuts tertentu.
2.    Cara meniup diusahakan halus dan rata.
3.    Bentuk tangan kanan seperti memegang bola sehingga memungkinkan jari bergerak dengan leluasa.

Penjarian pada pianika biasanya menggunakan tangan kanan yang terdiri dari :
1.    Ibu jari, sebagai jari no 1
2.    Jari telunjuk, sebagai jari no 2
3.    Jari tengah, sebagai jari no 3
4.    Jari manis, sebagai jari no 4
5.    Jari kelingking, sebagai jari no 5








                     Gambar : posisi tuts pianika pada tanda mula natural / tangga nada C




               Gambar : Posisi tangan saat bermain pianika dan posisi tangan kiri ada di  belakang pianika



C.    Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.



                                                         Gambar : alat musik angklung

1.    Bagian – Bagian Angklung




                                                      Gambar : Bagian-bagian angling







Angklung terdiri dari beberapa bagian
a.    Tabung sora yang terdiri dari 2 Tabung
1)    Tabung kecil terletak di sebelah kiri dan,
2)    Tabung besar yang berada di sebelah kanan
b.    Ancak yaitu bagian rangka Angklung yang dibagi menjadi beberapa bagian
1)    Jejer bagian dari ancak (rangka angklung)
2)    Tabung dasar (bawah)
3)    Palang Gantung sebagai penyangga tabung sora

2.    Cara Bermain Angklung
Hal – hal dibawah ini merupakan cara memegang, menggetarkan dan memainkan angklung yang selama ini dianggap paling tepat.
a.    Posisi angklung adalah tabung yang tinggi berada di sebelah kanan pemain, dan yang kecil berada di sebelah kiri, dengan posisi lurus, tidak miring.
b.    Tangan kiri pemain memegang angklung pada bagian simpul atas angklung dan tangan kanan memegang angklung pada bagian bawah angklung. Posisi tangan kiri dapat menggenggam ke arah bawah maupun ke arah atas. Kedua tangan diharapkan dalam posisi lurus.
c.    Tangan yang bertugas menggetarkan angklung adalah tangan kanan, sedangkan tangan kiri hanya memegang angklung, tidak turut digerakkan. Gerakan tangan kanan adalah arah kanan ke kiri, dan gerakan dilakukan dengan cepat dari pergelangan tangan
d.    Apabila pemain memegang lebih dari satu angklung, maka angklung yang berukuran lebih besar ditempatkan lebih dekat dengan tubuh. Apabila ukurannnya cukup besar, angklung dapat kita masukkan ke dalam lengan pemain. Kalau kecil, angklung tetap dipegang dengan jari, tetapi harus tetap ada jarak antar angklung sehigga tidak saling bersinggungan.

3.    Memainkan angklung ada beberapa cara:
a.    Getaran panjang
Angklung digerakan panjang sesuai dengan nilai nada yang dimainkan, sehingga nada dimainkan secara sambung menyambung.
b.    Staccato
Angklung tidak digetarkan seperti biasanya, tetapi dengan cara dicetok, sehingga menghasilkan bunyi yang pendek. Biasanya cara memegang angklung untuk menghasilkan bunyi seperti ini adalah dengan sedikit memiringkan angklung dan tabung dasar kanan angklung dipukulkna ke tangan kanan.

c.    Tengkep
Cara ini dimainkan dengan menahan atau menutup tabung kecil sehingga tidak ikut berbunyi. Getaran untuk cara ini tetap panjang dan disambungkan. Cara ini dilakukan jika ingin menghasilkan suara yang lebih halus.


D.    Piano
Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut pianis.



                                                             Gambar : Alat musik piano


                                                                   Gambar : Notasi piano


Piano merupakan salah satu alat musik yang disegani oleh masyarakat. Pasalnya, tidak banyak orang yang bisa memainkan alat musik yang ukurannya cukup besar ini seperti kebanyakan orang yang sudah mahir bermain gitar. Dalam kacamata masyarakat biasanya orang yang bisa bermain piano merupakan kaum menengah atas yang berduit, karena untuk kursus belajar piano itu biayanya lebih mahal. Sehingga piano menjadi sebuah alat musik yang kelasnya cukup tinggi. Dalam sebuah band pun terdapat perbedaan “greget” yang cukup berasa antara band yang ada tukang pianonya dengan yang tidak.
Dilihat dari bentuk bodynya, orang yang melihat piano biasanya langsung minder karena tutsnya yang banyak sehingga terkesan ribet dan sangat sulit dimainkan. Mereka tidak tau mana yang harus dipencet. Nah untuk itu saya ingin sedikit berbagi tips ke Anda cara yang sangat mudah sekali bermain piano sehingga Anda paling tidak ada gambaran tentang cara bermain piano.
Kalau orang belajar main gitar, biasanya pada awalnya mereka menghafal bentuk-bentuk kunci nada. Sebenarnya kunci-kunci itu bisa dihafalkan. Tapi sangat lebih baik jika kita mengetahui dari mana kunci itu terbentuk.
Sebuah harmonisasi kunci (chord) terbentuk dari kombinasi nada ke-1, ke-3, dan ke-5. Kita lihat dulu sebuah tangga nada dalam satu oktaf itu terdiri dari C-D-E-F-G-A-B-C. Jadi kalau kita ingin bermain kunci C, nada yang harus kita tekan adalah C-E-G (nada ke-1, ke-3, ke-5). Baik itu ditekan secara bersama atau bergiliran (arpeggio). Begitu pula misalnya ingin main kunci G, maka yang harus ditekan adalah nada G-B-D. Untuk gambaran keseluruhannya Anda bisa lihat gambar di bawah.


                                                    Gambar : Harmonisasi kunci (acord) Piano

Sebenarnya penjelasannya masih banyak lagi, misalnya bagaimana membentuk accord ke-7, inversi, dll. Namun saya kira dengan sistem Do-Mi-Sol tadi sudah cukup membekali dasar bermain piano, sudah bisa untuk bermain sebuah lagu. Yang penting bisa nyanyiin lagu, karena semakin sering Anda memainkan lagu-lagu maka teori-teori musik itu akan dengan sendirinya Anda temukan.
Nah sekarang kita masuk ke penjarian / fingering-nya. Perlu diketahui, jari tangan yang Anda pakai untuk mencet tuts piano adalah ibu jari-jari tengah-jari kelingking. Apakah harus? Kan kita bisa memakai jari telunjuk, jari manis, suka-suka. Oo tidak bisa demikian. Memang sih itu bisa, tapi untuk memainkan sebuah piano sistem Do-Mi-Sol secara nyaman dan gak meleset-meleset, tangannya juga harus menggunakan sistem Do-Mi-Sol (ibu jari-jari tengah-jari kelingking). Itu juga sudah menjadi aturan fingering secara umum kok.



                                                      Gambar : melatih Penjarian tangan

Kemudian biasanya kita bingung, pianis itu bermain piano memakai tangan kanan dan kiri. Lalu tugas masing-masing tangan itu apa?
Tangan kiri bertugas menekan root / bass atau chordnya lagu. Dalam hal ini berarti yang tugasnya memencet “Do-Mi-Sol” itu secara harfiahnya adalah tugas tangan kiri.
Sedangkan tangan kanan tugasnya adalah menekan tuts melody secara random. Melodi itu bisa berbentuk melody seperti suara nada vokalnya maupun melody untuk musik biasa.

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana menyesuaikan antara chord tangan kiri dengan melody tangan kanan? Cara paling mudah adalah dengan melihat dimana nada terakhir jatuh yang ditekan oleh tangan kanan ketika lagu harus berganti chord. Contohnya, ketika nada melody tangan kanan jatuh pada nada sol atau G. Kemudian kita deteksi dengan sistem Do-Mi-Sol chord apa saja yang ada nada G nya yaitu chord C (C-E-G), chord Em (E-G-B), dan chrod G (G-B-D). Sebenarnya kalau kita males mencari mana chord yang sesungguhnya diantara ketiga chord itu semua chord bisa-bisa saja dipakai, tetep bisa masuk nadanya tinggal dipilih ngasal salah satu. Tapi kalau mau suara yang lebih greget, Anda bisa memilih satu yang paling pas. Biasanya awalnya belum terbiasa dengan suara-suara chord mana yang cocok, tapi lama-lama akan biasa dan bisa cepet dalam menentukan chord yang cocok.


Nah, sekarang kamu boleh mencoba di rumah masing-masing. berlatihlah dengan giat dan tekun agar kamu cepat bisa dan lancar. Sekian artikel ini semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin















Tidak ada komentar:

Posting Komentar